This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Selasa, 09 Februari 2016
KEGIATAN BUNDEL LANTING DI DESA KALIPURWO RT 02/02
Selasa, 04 Agustus 2015
sistem kemudi
SISTEM KEMUDI
Untuk mengendalikan arah gerak kendaraan
SISTEM KEMUDI DIBEDAKAN MENJADI 2 JENIS,
YAITU :
1. SISTEM KEMUDI MANUAL
2. SISTEM KEMUDI OTOMATIS (KEMUDI DAYA)
URAIAN
1. SISTEM KEMUDI MANUAL
KOMPONEN UTAMA SISTEM KEMUDI
1. STEERING WHEEL
2. STEERING COLUMN
3. STEERING GEAR
4. STEERING LINGKAGE
FUNGSI KOMPONEN UTAMA SISTEM KEMUDI
1. STEERING WHEEL
Mengendalikan arah roda depan melalui lengan penghubung
2. STEERING COLUMN
Untuk meneruskan arah putaran dari kemudi ke steering gear
3. STEERING GEAR
Sebagai penghubung untuk memindahkan tenaga putar dari steering wheel ke roda depan.
Pada dasarnya Steering Gear dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Jenis Worm and Sector Roller
b. Jenis Worm and Sector
c. Jenis Screw Pin
d. Jenis Screw and Nut
e. Jenis Recirculating Ball
KOMPONEN UTAMA SISTEM KEMUDI JENIS RECIRCULATING BALL
1. RODA KEMUDI
2. POROS UTAMA KEMUDI
3. BATANG KEMUDI
4. BAK RODA GIGI KEMUDI
5. LENGAN PITMAN
6. BATANG PENGHUBUNG
7. TIE ROD
8. LENGAN IDLER
9. LENGAN NAKEL
10. BALL JOINT SUSPENSI
11. BANTALAN ATAS
FUNGSI KOMPONEN UTAMA SISTEM KEMUDI JENIS RECIRCULATING BALL
1. RODA KEMUDI
Mengendalikan arah roda depan melalui lengan penghubung
2. POROS UTAMA KEMUDI
Mengirim gaya putar roda kemudi ke bak roda gigi kemudi
3. BATANG KEMUDI
Tempat Poros Utama
4. BAK RODA GIGI KEMUDI
Merubah gerak putar kemudi ke gerakkan maju mundur lengan penghubung
5. LENGAN PITMAN
digerakkan maju mundur oleh bak roda gigi kemudi dan dihubungkan dengan batang penghubung
6. BATANG PENGHUBUNG
Menghubungkan Tie Rod di sebelah kanan dan kiri
7. TIE ROD
Menghubungkan lengan nakel dan batang penghubung
8. LENGAN IDLER
Menunjang batang penghubung dan tie rod
9. LENGAN NAKEL
Mengendalikan roda depan sesuai dengan gerakkan lengan penghubung
10. BALL JOINT SUSPENSI
Tempat berputarnya roda-roda depan
11. BANTALAN ATAS
Tempat dudukan peredam kejut
f. Jenis Rack and Pinion
KOMPONEN UTAMA SISTEM KEMUDI JENIS RACK AND PINION
1. RODA KEMUDI
2. POROS UTAMA KEMUDI
3. BATANG KEMUDI
4. POROS INTERMEDIATE
5. RACK AND PINION
6. TIE ROD
7. SEPATU RACK
8. LENGAN NAKEL
KOMPONEN UTAMA RACK 1. BALL JOINT 2. TIE ROD 3. RACK 4. PINION 5. BOAT
FUNGSI KOMPONEN UTAMA SISTEM KEMUDI JENIS RACK AND PINION
1. RODA KEMUDI
Mengendalikan arah roda depan melalui lengan penghubung
2. POROS UTAMA KEMUDI
Mengirim gaya putar roda kemudi ke bak roda gigi kemudi
3. BATANG KEMUDI
Merupakan tempat poros utama
4. POROS INTERMEDIATE
Menghubungkan poros utama dan poros pinion
5. RACK AND PINION
Menambah gaya yang dikirim dari roda kemudi dan gerakkan putar dirubah menadi gerak translasi
6. TIE ROD
Menghubungkan lengan nakel dan batang penghubung
7. SEPATU RACK
Mencegah masuknya lumpur dan debu kedalam mekanisme rack
8. LENGAN NAKEL
Mengendalikan roda-roda depan sesuai dengan gerakkan lengan penghubung
sumber : http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-suspensi.html
sistem rem
Sistem Rem
Pendahuluan
Pringsip Kerja Sistem Rem
Mengubah gerak mekanis (gerak putar tromol) menjadi energi panas (kalor)
FUNGSI REM
- Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan.
- Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun.
- Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman.
Sistem rem harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Respon cepat (dapat bekerja dengan cepat)
- Kemampuan pengeremen dapat dipercaya
- Gaya pengereman pada setiap roda harus sama
- Konstruksi sederhana dan pemeliharaan mudah
MEKANISME KERJA
KONTRUKSI SISTEM REM SECARA SEDERHANA
MASTER SILINDER
Cara kerja pedal rem didasarkan pada prinsip tuas yang merubah tekanan pedal rem yang kecil menjadi besar.
F1 : Tenaga pedal (kg).
F2 : Output push rod (kg).
B : Jarak pedal ke fulcrum.
A : Jarak pushrod ke fulcrum.
Berdasarkan hukum Pascal :
**Tekanan pada zat cair akan diteruskan ke segala arah dengan tekanan yang sama besarFungsi Master Silinder
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada kontruksi rem piringan).
Cara Kerja Master Silinder
Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk membuka katup
Tipe dan Konstruksi Master SilinderBila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan mungkinkan minyak rem yang ada "di sekeliling piston cup dapat mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder, hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder
Ada dua tipe master silinder :
Tunggal dan ganda (tandem).
Pada umumnya untuk sistem rem digunakan master silinder, tipe ganda (tandem), yang mempunyai keuntungan bila salah satu sistem tidak bekerja , tetapi sistem lain tetap berfungsi dengan baik.
Pada sistem penggerak roda belakang, piston no.1 untuk roda depan dan piston no.2 untuk roda belakang. Pada kendaraan penggerak roda depan, terdapat beban tambahan pada roda depan, untuk mengatasi hal ini digunakan diagonal split hydraulic system.
Boster rem
Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake).
Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi adajuga yang dipasang terpisah.
memperlihatkan salah satu model boster rem yang menggunakan kevacuman mesin untuk menambah tekanan hidrolik.Cara kerja boster rem
Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston mengaklbatkan torak terdorong ke dapan (lihat)
Bagian depan piston yang menghasilkan tekanan yang tinggi ini dihubungkan dengan torak pada master silinder.
Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan berhubungan lagi dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevacum yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak piston ke posisi semula.Katup pengimbang
Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih besar daripada di belakang
Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda depan.Model katup pengimbang
Rem model tromol
Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama roda. Bagian bagian utama dari rem tromol ini ditunjukkan
Backing plate
dibaut pada rumah poros (axel housing) bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pemgereman bertumpu pada backing plate:.Silinder roda
Silinder roda yang terdiri atas bodi dan piston, berfungsi untuk dorong sepatu rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silindcr. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap unit rem (tergantung dari modelnya). Ada dua macam silinder roda, yaitu:
a) Model double piston, yang bekerja pada sepatu rem dari kedua arah
b) Model single piston, yang bekerja pada sepatu rem hanya satu arahSepatu rem dan kanvas
Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan rem dikeling (untuk kendaraan besar) atau dilem (untuk kandaraan kecil). LihatTromol rem.
memperlihatkan salah satu tipe tromolTromol rem yang berputar bersama roda Ietaknya sangat dekat dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem tidak diinjak, keduanya tidak saling bersentuhan.
Cara Kerjarem yang disebut tipe leading-trailling shoe. Pada tromol rem tipe ini bagian ujung bawah sepatu rem diikat oleh pin-pin dan bagian atas sepatu berhubungan dengan silinder roda. Silinder roda bertugas mendorong sepatu-sepatu ke arah luar seperti ditunjukkan tanda panah.
Bila tromol rem berputar ke arah depan dan pedal rem diinjak, sepatu rem akan mengembang keluar dan bersentuhan (bergesekan) dengan tromol rem. Sepatu rem sebelah kiri (primary shoe) terseret searah dengan arah putaran tromol, sepatu bagian kiri ini disebut leading shoe.
Rem model cakramSebaliknya sepatu rem sebelah kanan (secondari shoe) bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem, disebut sebagai trailling shoe. Bila tromol berputar ke arah belakang (kendaraan mundur), leading shoe berubah menjadi trailling shoe dan trailling shoe menjadi leading shoe. Tetapi pada saat maju maupun mundur keduanya tetap menekan dengan gaya pengereman sama. .
Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yangdapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema pada
Senin, 03 Agustus 2015
sistem pengisian otomotif
SISTEM PENGISIAN
Fungsi : Untuk melakukan pengisian kembali tegangan baterai
KOMPONEN UTAMA DAN FUNGSI
1. NUT
Untuk mengikat komponen-komponen yang berada pada poros alternator
2. LOCK WASHER
Untuk mengunci posisi komponen-komponen yang berada poros alternator pada posisi yang di tentukan
3. PULLLEY
Untuk tempat kedudukan dari sabuk V-Belt yang terhubung langsung ke puli poros engkol mesin
4. FAN
Untuk mendinginkan kumparan rotor dan stator ketika alternator bekerja untuk proses pengisian
5. FAN SPACER
Untuk mengatur jarak posisi dari kipas
6. FRONT HOUSING
Untuk penutup bagian depan dari alternator
7. FRONT BEARING
Untuk menyanggah poros bagian depan dari rotor
8. RETAINER
Untuk menahan posisi front bearing agar tepat kedudukannya dengan front housing
9. STOP RING
Untuk menghentikan batas yang tepat posisi dari poros rotor
10.ROTOR
Untuk menimbulkan medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik
11.STATOR
Untuk memotong medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik
12.PCB
Untuk papan cetak dari dioda-dioda negatif dan dioda positif
13.DIODA PLATES
Untuk merubah atau menyearahkan arus listrik AC menjadi arus listrik DC
14.BRUSHES
Untuk mengalirkan arus listrik ke slip ring yang terdapat pada poros rotor
15.BRUSH RETAINER
Untuk tempat kedudukan dari pada brushes
16.SPRINGS
Untuk mendorong brushes sampai pada batas minimum (aus)
17.REAR HOUSING
Untuk menutup alternator bagian belakang
18.REAR BEARING
Untuk menahan kedudukan poros bagian belakang
19.TERMINAL INSULATOR
Untuk penyekat atau merupakan isolasi dari terminal-terminal yang terdapat pada alternator
KOMPONEN BESAR UTAMA ALTERNATOR
1. ROTOR terdiri
1..MUR PENGIKAT
2. PULI
3. FAN
4. FRONT HOUSING
5. ROTOR COIL
6. SLIP RING
7. BANTALAN
2. STATOR terdiri dari :
1. STATOR COIL
2. DIODE ( + / - )
3. BRUSH HOLDER
4. BRUSH
5. REAR HOUSING
3. REGULATOR
Fungsi : Untuk memasukkan arus listrik kedalam kumparan rotor, meskipun putarannya berubah-ubah.
KETERANGAN KODE
IG = IGNITION
N = NEUTRAL
E = EARTH
F = FIELD
L = LAMP
B = BATTERY
CHART REGULATOR 6 TERMINAL
CARA KERJA SISTEM PENGISIAN DALAM RANGKAIAN
PERHATIKAN ANIMASI BERIKUT
3. PERIKSA DIAMETER SLIPRING
5. PERIKSA CONTINUITAS MASSA STATOR COIL